Aku menyukai langit dikala senja tiba ketika rona langit menguning keemasan dan mentari tenggelam di ufuk barat.
Aku menyukai langit ketika
malam tiba dan taburan bintang yang memenuhi angkasa luas seperti bintang sirius
yang paling terang diantara bintang-bintang yang lain.
Aku menyukai langit ketika
mentari terbit di ufuk timur yang memancarkan rona begitu indah dan bercampur
aroma embun pagi yang telah membiusku hingga meresap ke dalam jiwa.
Aku menyukai langit ketika aku
melihat awan di angkasa berubah-ubah bentuknya.
Aku menyukai langit bukan
tanpa sebab, aku menyukainya karena aku senantiasa merindukan momen-momen indah
bersama langit dan angkasa luas.
Langit telah membuat jiwaku menghangat serasa damai dan bebas walau aku tahu langit begitu sulit
untuk digapai.
Langit mengajarkanku
tentang tentang kehidupan sebab dalam hidup kita butuh tujuan dan effort untuk
menggapai sesuatu agar kelak kita tidak terlalu kecewa disaat yang diinginkan
tidak tercapai tetapi banyak orang yang lupa ketika telah memandang langit,
mereka hanya fokus melihat ke atas tetapi meraka lupa bahwa mereka berada di bumi
tempat mereka berpijak.
Terima kasih kepada langit yang telah
mengajarkanku banyak hal, bukan hanya sekedar memandang jauh ke atas tetapi
bagaimana berusaha untuk menggapai cita-cita dengan meredam ego dan ambisi yang senantiasa menguasai tanpa disadari.